Banyusumurup kampung Perajin Keris.

Banyusumurup adalah sebuah  kampung di Bantul  terletak di Desa Girirejo, Imogiri, bantul Yogyakarta. Arah selatan dari pusat kota Yogyakarta, tepatnya Selatan makam/ Sarehan Raja-raja Mataram di Imogiri di Banyusumurup yang Notabene Penduduknya Membuat kerajinan Keris, dari membuat Warangka, pendok maupun ukir gading keris dari Gaya Nyayogyakarta atau pun Solo. 

Sejarah Keris banyusumurup:

Sejarah panjang dunia keris Banyusumurup dimulai ketika ontran-ontran terjadi di bumi Majapahit ratusan tahun silam. Seorang ahli keris, Mpu Supomo dari Pasuruan melarikan diri menuju Yogyakarta, dan akhirnya menetap di Imogiri. Tepatnya di desa Banyusumurup. Silih berganti keturunan Mpu Tomorejo meneruskan tradisi pembuatan keris. Dari Mpu Tomorejo hingga Iro Menggolo, Dipomenggolo, Haryo Menggolo, Kiai Cokro Harjo, Sosro Menggolo dan terakhir Djiwo Dihardjo.
Pada mulanya keris yang dibuat oleh para mpu ini adalah keris pusaka, yang dalam proses pembuatannya membutuhkan serangkaian prosesi. Masyarakat sekitar Banyusumurup yang miskin karena hidup daerah pertanian tandus, membuat Mbah Jiwo terusik. Kemelaratan warga kampungnya membuat beliau berinisiatif menularkan keahlian membuat keris. Meskipun awalnya hanya beberapa orang yang tertarik, tak membuat Mbah Jiwo patah arang. Lambat laun ketika keris koden (mungkin berasal dari kata kodian, artinya keris ini diproduksi massal) mulai diminati pasar untuk berbagai keperluan aksesoris pentas kethoprak, salon, dan pengantin, maka jumlah pengrajin pun meningkat mencapai 200 orang.
Pada tahun 1980, oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX, beliau digelari Mpu Sarjono Supo setelah berhasil menyelesaikan keris pesanan beliau yang bertaburan berlian.
Kini, setelah masyarakat Banyusumurup mampu hidup dan berkembang melalui kerajinan keris koden, di usia senja ini beliau kembali menekuni pembuatan keris pusaka. Beliau menyadari perlunya menurunkan kemampuan membuat keris kepada keturunannya. Karena hanya keturunan mpu yang bisa memiliki kemampuan mpu. Meskipun demikian, usaha ini sempat terhenti karena bencana alam Gempa Bumi yang melanda Yogyakarta 2006 silam. Dibantu oleh Idham Samawi (Bupati Bantul), rencananya April 2010 ini beliau akan kembali membuat keris. Sungguh salut kepada perjuangan beliau melestarikan tradisi adiluhung bangsa ini.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber Sejarah keris banyusumurup: http://www.flickr.com/photos/antobilang365/4274419098/in/photostream/

Bagikan Info Ini Pada Yang Lain:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *