Duta Museum DIY Kenalkan Museum ke Pengunjung Mall

Pengenalan museum kepada masyarakat bisa dilakukan dengan berbagai cara. Mulai dengan mengajak kerabat terdekat ke museum hingga memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan museum. Hal itulah yang coba dilakukan oleh Ikatan Duta Museum Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) 2016. Pada Minggu (11/10), Duta Museum DIY mengadakan talkshow yang membahas tentang museum di Galeria Mall.
duta museum jogja
Acara dilaksanakan di atrium Galeria Mall mulai pukul 18.00 WIB ini mendatangkan beberapa pembicara yang sangat menarik. Pada sesi pertama, talkshow diisi oleh Nanang R. Hidayat yang merupakan pendiri Museum Rumah Garuda dan Liberius Langsinus atau yang biasa disapa Bung Sila. Bung Sila adalah pemuda yang telah mengelilingi 33 provinsi di Indonesia menggunakan sepeda motor dengan modal Rp 400 ribu. Hal itu ia lakukan untuk mengajarkan Pancasila kepada anak-anak sekolah. Kecintaannya terhadap Pancasila membuatnya ingin sekali mengabdikan diri untuk Pancasila. Motor yang ia gunakan untuk perjalanan juga kini disumbangkan sebagai salah satu koleksi di Museum Rumah Garuda.
Taklshow kedua diisi oleh Museum Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Museum Geoteknologi Mineral Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta. Pada kesempatan itu, masing-masing kepala musuem menyampaikan potensi pada museumnya dan juga tantangan maupun inovasi yang perlu dilakukan untuk menarik masyarakat agar mengunjungi museum.
Sebelumnya, pada Jumat (7/10) juga dilaksanakan fashion show dari Runner Up 1 Duta Museum DIY, Mgs. M. Brillian Hidayah di Galeria Mall. Sebagai Duta Museum, ia juga ingin bisa turut mengenalkan museum untuk apa saja yang ia lakukan. Salah satu caranya adalah dengan mengambil inspirasi dari museum untuk fashion show yang ia lakukan.
duta-museum-jogja-di-mall-jogja2
Pada fashion show yang menjadi salah satu acara pembuka dalam Wonderful Indonesia Culinary and Shopping Festival ini mengambil tema segi empat yang terinspirasi dari salah satu koleksi Museum Sonobudoyo Yogyakarta, yaitu sajadah di era Mataram Islam. Sajadah tersebut berbentuk segi empat yang sederhana terbuat dari susunan serat tumbuhan yang diikat dengan tenun.
duta-museum-jogja-di-mall-jogja1
“Sajadah ini terlihat sederhana sekali namun di baliknya memiliki filosofi dan fungsi yang luhur. Hal inilah yang menjadi inspirasi untuk membuat suatu desain pakaian yang terbuat dari kain tenun yang diwakili kain lurik yang dipadukan dengan kain batik tulis,” terangnya.
Dengan mengambil inspirasi dan museum untuk fashion show yang dilakukan, Brillian berharap msyarakat pada akhirnya akan penasaran dengan koleksi asli musem yang dijadikan inspirasi. Dengan begitu, orang-orang akan terpancing untuk mengunjungi museum.
Bagikan Info Ini Pada Yang Lain:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *